Jumat, 10 Juni 2016


FASILITAS-FASILITAS UTAMA DI POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

1) Gedung Akuntansi
(Nurizka, 2016)

2) Direktorat
(Nurizka, 2016)

3) Gedung A
(Nurizka, 2016)

4) Gedung Adm. Jurusan Teknik Elektro, Teknik Mesin, dan Teknik Energi
(Nurizka, 2016)

5) Gedung B
(Nurizka, 2016)

6) Gedung C
(Nurizka, 2016)

7) Gedung Jurusan Teknik Refrigasi dan Tata Udara
(Nurizka, 2016)

8) Gedung U
(Nurizka, 2016)

9) Gedung Kuliah Baru
(Nurizka, 2016)

10) Hanggar Teknik Aeronautika
(Nurizka, 2016)

11) Laboratorium Teknik Energi Terbarukan
(Nurizka, 2016)

12) Laboratorium Teknik Mesin 
(Icha, 2016)


13) Gedung Mata Kuliah Umum
(Nurizka, 2016)

14) Gedung Magister Terapan Rekayasa Infrastruktur
(Nurizka, 2016)

15) Gedung Pengembangan Pendidikan dan Teknologi
(Nurizka, 2016)

16) Gedung Pasca Sarjana
(Nurizka, 2016)

17) IKASI
(Nurizka, 2016)

18) Gedung Jurusan Teknik Sipil
(Nurizka, 2016)

19) Gedung Jurusan Teknik Kimia Atas
(Nurizka, 2016)

20) Gedung Jurusan Teknik Kimia Bawah
(Nurizka, 2016)
21) Laboratorium Teknik Elektro
(Nurizka, 2016)
22) Laboratorium Teknik Listrik
(Nurizka, 2016)
23) Laboratorium Teknik Telekomunikasi
(Nurizka, 2016)
24) Laboratorium Teknik Sipil Atas
(Nurizka, 2016)
25) Laboratorium Mesin dan Gokart
(Nurizka, 2016)
26) Gedung Jurusan Teknik Komputer dan Informatika
(Nurizka, 2016)






Posted on 01.15 by Unknown

No comments

Senin, 12 Januari 2015

Seperti yang sudah kita ketahui sebelumnya, perencanaan merupakan langkah awal dari siklus aset. Maka dari itu, disini akan dibahas lebih lanjut mengenai perencanaan kebutuhan aset.

Menurut Siagian (dalam Wrinatnolo, 2006:40), perencanaan adalah keseluruhan proses pemikiran dan penentuan secara matang hal-hal yang akan dikerjakan di masa yang akan datang dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan.

Menurut Sugiama (2013:163), perencanaan adalah penentuan tujuan akhir dan sasaran (objektif) sebuah organisasi serta menentukancara terbaik untuk mencapainya. Perencanaan merupakan sebuah fungsi utama manajemen yang mana fungsi ini menjadi awal bagi fungsi lainnya dalam manajemen. Secara umum siklus dalam sebuah perencanaan pengadaan aset dapat digambarkan sebagaimana dibawah ini.

Proses Umum Perencanaan Kebutuhan Aset (Sugiama, 2013)
(Nurizka, 2015)
Setiap organisasi baik swasta maupun pemerintah tentu membutuhkan aset. Setiap kebutuhan aset perlu direncanakan sesuai dengan rencana induk, rencana institusi, rencana kerja tahunan, rencana anggaran organisasi bersangkutan. Seluruh rencana dapat direalisasikan melalui pengajuan proposal yang anggarannya sesuai dengan pagu anggaran yang ditetapkan organisasi bersangkutan untuk pengadaan aset bersangkutan.

Daftar Rujukan :

Posted on 15.55 by Unknown

No comments


Sebuah aset misal barang akan memasuki sebuah siklus kehidupan dengan melalui alur sejak pengadaan (pembelian) hingga barang tersebut dialihkan atau dimusnahkan. Di dalam manajemen aset sendiri memiliki sebuah siklus alur aset tersebut yang menggambarkan tahap-tahap yang dilewati aset tersebut,  berikut gambar siklus alur aset.

SIKLUS ALUR ASET DALAM MANAJEMEN ASET (SUGIAMA,2013)
sumber : Manajemen Aset Pariwisata 
Penjelasan dari siklus alur aset di atas yaitu :
  1. Perencanaan Kebutuhan Aset adalah proses merencanakan kebutuhan yang dibutuhkan oleh suatu infrastruktur atau proyek.
  2. Pengadaan Aset adalah serangkaian kegiatan untuk memperoleh atau mendapatkan aset/barang maupun jasa baik yang dilaksanakan sendiri secara langsung oleh pihak internal, maupun oleh pihak luar sebagai mitra atau penyedia/pemasok aset bersangkutan. (Sugiama, 2013)
  3. Inventarisasi Aset adalah serangkaian kegiatan untuk melakukan pendataan, pencatatan, pelaporan hasil pendataan aset dan mendokumentasikannya baik aset berwujud maupun aset tidak berwujud pada suatu waktu tertentu. (Sugiama, 2013)
  4. Legal Audit Aset adalah pemeriksaan (audit) untuk mendapatkan gambaran jelas dan menyeluruh terutama mengenai status kepemilikan, pengalihan aset, mengidentifikasi kemungkinan terjadinya berbagai permasalahan hukum, serta mencari solusi atas masalah hukum tersebut. (Sugiama, 2013)
  5. Penilaian Aset adalah proses kegiatan penilai dalam memberikan suatu estimasi dan pencapat atas nilai ekonomis suatu properti, baik harta berwujud (tangible assets) maupun harta tidak berwujud (intangible assets), berdasarkan hasil analisis terhadap fakta-fakta yang objektif dan relevan dengan menggunakan metode dan prinsip-prinsip penilaian yang berlaku. (Sugiama, 2013)
  6. Pengoperasian dan Pemeliharaan Aset adalah proses memanfaatkan aset yang bersangkutan sesuai dengan fungsinya dan melakukan pemeliharaan agar aset tersebut tetap berfungsi secara efektif dan efisien.
  7. Pembaharuan/Rejuvenasi Aset adalah membangun kembali aset agar memiliki fungsi kembali sebagaimama semula, bahkan mempertinggi fungsi dari aset tersebut. (Sugiama, 2013)
  8. Penghapusan Aset adalah proses menghapuskan aset yang sudah tidak efektif dan efisien.
  9. Pengalihan Aset adalah pengalihan kepemilikan aset dari suatu pihak kepada pihak lain sebagai tindak lanjut dari penghapusan dengan cara menjual aset, mempertukarkan aset, menghibahkannya atau disertakan sebagai modal pada pihak lain. (Sugiama, 2013)
Selain itu adapula Total Lifecycle Asset Management menurut J. D Campbell, Coopers dan Lybrand Library seperti dibawah ini


Total Lifecycle Asset Management by Neil S. Campbell (2012)
Sumber : Buku Water, Wastewater, and Stromwater Infrastructure Management, Second Edition

Daftar Rujukan :
  • Sugiama, A. Gima, (2013), Manajemen Aset Pariwisata, Guardaya Intimarta, Edisi 1, Bandung

Posted on 09.09 by Unknown

No comments

Senin, 22 September 2014


Keragaman aset dapat dikelompokkan menurut beberapa dasar. Aset dapat dibagi menurut bentuknya dan juga berdasarkan tujuan penggunaan serta pemanfaatan aset tersebut. Yang pertama adalah aset dibagi menurut bentuknya seperti dijelaskan dibawah ini:
1. Aset berwujud (Tangible Assets) 
Seperti yang dikatakan oleh Ron Sanchez dan Aime Heene (2010: 33) aset berwujud adalah "Tangible asset are physical, touchable objects such as real estate, equipment, and of course financial resources."  

Sedangkan menurut Dr. A. Gima Sugiama (2013:24-25) tangible assets adalah kekayaan yang dapat dimanifestasikan secara fisik dengan menggunakan panca indera. Contoh aset berwujud antara lain berupa:


Tanah atau lahan
(Nurizka, 2014)
Tanah atau lahan menjadi hal yang paling berharga, karena ini merupakan tempat dimana kegiatan berjalan baik untuk tempat diam atau melakukan sesuatu. Dikatakan sebagai aset karena setiap individu/perusahaan yang ingin membuat suatu fasilitas seperti gedung tentu harus memiliki tanah sebagai pondasi utamanya. 

Bangunan
(Nurizka, 2015)
Setelah memiliki lahan untuk membangun suatu fasilitas tentunya bangunan yang berada diatasnya menjadikan nilai atau harga jual dari lahan tersebut menjadi bertambah. Seperti contohnya bangunan bersejarah dari peninggalan penjajahan atau bangunan-bangunan pencakar langit yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi.


Infrastruktur misal jalan raya, jembatan, irigasi, waduk


(Nurizka, 2014)
Masyarakat umum tentunya membutuhkan fasilitas infrastruktur yang bisa mempermudah pekerjaan atau aktivitasnya, maka pemerintah oleh dinas pekerjaan umum membangun suatu jalan raya, jalan tol, jembatan, waduk dan lain sebagainya. Aset ini merupakan salah satu aset yang dibangun untuk tujuan non komersial sehingga tidak mementingkan keuntungan yang di dapat melainkan dengan tujuan membantu sesama.

Peralatan dan perlengkapan pabrik atau Plant Machinery
(Nurizka, 2015)
Peralatan maupun perlengkapan yang menunjang kerja suatu pabrik dalam melakukan proses produksi dapat dikatakan sebagai aset karena pabrik/perusahaan tersebut memiliki surat tanda pembelian atau tanda kepemilikan peralatan tersebut. Sehingga perusahaan lain tidak bisa seenaknya mengakui bahwa peralatan itu milik mereka tanpa menunjukan bukti hukum.


Peralatan dan perlengkapan kantor misal meubel atau Furniture
(Nurizka, 2015)
Perusahaan tentunya memiliki karyawan dengan kebutuhan akan alat tulis kantor yang banyak, ini merupakan aset yang diperhitungkan masuk ke dalam aset perusahaan karena masih dalam ruang lingkupnya dan dibeli dengan menggunakan dana perusahaan tersebut.


Persediaan barang
Sumber: http://pembukuan123.blogspot.com/2012/11/stock-opname-prosedur-dan-teknis.html
Perusahaan dalam hal ini yang memproduksi barang seperti pabrik tentunya memiliki pasokan barang yang banyak saat memproduksi yang dinamakan persediaan barang sehingga bisa menutupi lonjakan kebutuhan konsumen yang berubah-ubah setiap saatnya.

Sumberdaya alam seperti bahan tambang, hutan/tanaman, air dan sumberdaya alam lainnya
Sumber: http://www.tempo.co/read/news/2013/09/26/090516825/Pemilik-Saham-Protes-Langkah-PT-Newmont
Negara kita ini dilimpahkan banyak kekayaan alam di seluruh pelosok negeri, maka dari itu pemerintah sebagai pihak yang bertanggungjawab harus bisa mengelola serta memanfaatkannya dengan baik. Jika tidak maka sama saja kita membuang sia-sia aset berharga yang tidak semua negera miliki.

2. Aset tidak berwujud (Intangible Assets) 
Menurut Dr. A. Gima Sugiama (2013:25) intangible assets adalah kekayaan yang manifestasinya tidak berwujud secara fisik yakni dapat disentuh, dilihat, atau tidak bisa diukur secara fisik, namun dapat diidentifikasi sebagai kekayaan secara terpisah, dan kekayaan ini memberikan manfaat serta memiliki nilai tertenti secara ekonomi sebagai hasil dari proses usaha atau melalui waktu. 
Aset ini antara lain:
      - Hak paten misal untuk formulasi produk
      - Hak cipta atau copyright atas sebuah karya
      - Nama baik sebuah organisasi/perusahaan atau Goodwill
      - Hak merek dagang
      - Hak atas usaha waralaba atau franchise


Aset juga dapat dibagi ke dalam dua kelompok berdasarkan tujuan penggunaan dan pemanfaatan aset tersebut yakni:
1. Aset untuk tujuan komersial misal aset yang dimiliki perusahaan guna mencari laba. Perusaahan BUMN dan swasta menyediakan asetnya ditujukan untuk mendukung seluruh operasi perusahaan agar mencapai laba maksimum. Seluruh lahan, bangunan berikut peralatan dan perlengkapan yang dimilikinya diorientasikan untuk kepentingan bisnis/komersial.
2. Aset untuk tujuan non komersial seperti aset pemerintah untuk pelayanan publik. Pemerintah menyediakanjalan, jembatan, irigasi, rumah sakit, sekolah dan lain-lain ditujukan untuk memberikan pelayanan pada masyarakat. Seluruh aset tersebut tidak diajukan untuk mencarilaba, namun untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 


Daftar Rujukan : 
  • Sanchez, R dan A. Heene, (2010), Competences for Competitive Advantage, Emerald, UK
  • Sugiama, A. Gima, (2013), Manajemen Aset Pariwisata, Guardaya Intimarta, Edisi 1, Bandung

Posted on 07.57 by Unknown

No comments



Mungkin istilah manajemen aset masih jarang didengar dan masih sedikit pula yang mengetahui apa itu manajemen aset. Maka dari itu dibawah ini diberikan penjelasan mengenai definisi dari manajemen aset.

Manajemen
Menurut George R. Terry (dalam Sugiama, 2013) "management is a distinct process consisting of planning, organizing, actuating, and controlling, utilizing in each both science and art, and followed in order to accomplish predetermined objective." 

Menurut Marwansyah (2001 : 1), “Manajemen adalah proses pencapaian tujuan organisasi melalui pelaksanaan fungsi-fungsi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan.” 

Aset
Menurut Sugiama (2013), "Aset adalah segala sesuatu yang memiliki nilai ekonomi yang dapat dimiliki baik oleh individu, perusahaan, maupun dimiliki pemerintah yang dapat dinilai secara dinansial."

Aset ialah sumber penghasilan atas usahanya sendiri, dimana karakteristik yang dimilikinya yaitu memberikan jasa atau manfaat dimasa yang akan datang. (Weygandt, 2007:11-12)

Manajemen Aset
Setelah penjelasan mengenai manajemen dan aset secara umum, mari kita mengenal manajemen aset lebih jauh. Dibawah ini beberapa definisi manajemen aset menurut beberapa ahli:

1. Pengertian manajemen aset menurut Hastings



Asset Management is the set of activities associated with :
  • Identifying what assests are needed,
  • Identifying funding requirements,
  •  Acquiring assets,
  • Providing logistic and maintenance support systems for assets
  • Disposing or renewing assets
so as to effectively and efficiently meet the desired objective.(Hastings, 2009:4) 

2. Pengertian manajemen aset menurut Paralez dan Muto

Menurut Paralez dan Muto (dalam Niel S. Grigg, 2012), "Assets Management is a way of doing business that maximizes the public’s return on their investment in utility infrastructure by implementing utility-wide-strate-gies that emphasize reliability in the assets and processes so that the desired levels of services are provided to out costumers in the most cost effective manner."

3. Pengertian manajemen aset menurut Dr. A. Gima Sugiama

"Manajemen aset adalah ilmu dan seni untuk memandu pengelolaan kekayaan yang mencakup proses merencanakan kebutuhan aset , mendapatkan, menginventarisasi, melakukan legal audit, menilai, mengoperasikan, memelihara, membaharukan atau menghapuskan hingga mengalihkan aset secara efektif dan efisien." (Sugiama, 2013:15)

  • Efektif adalah upaya yang dilakukan  untuk dapat mencapai tujuan sebagaimana ditetapkan sebelumnya
  • Efisien adalah mengeluarkan atau memakai sumber daya serendah mungkin untuk mendapat hasil (output) yang tinggi.


Daftar Rujukan :
  • Grigg, Niel S., (2012), Water, Wastewater, and Stromwater Infrastructure Management, Second Edition. CRC Press,
  • Hastings, Nicholas AJ (2009), Physical Asset Management, Springer, Melbourne
  • Marwansyah.2001.Pengantar Manajemen.Politeknik Negeri Bandung.Bandung
  • Sugiama, A. Gima, (2013), Manajemen Aset Pariwisata, Guardaya Intimarta, Edisi 1, Bandung
  • Weygandt (2007:11-12), 9 Desember 2014, 03.33, sumber: (http://anam-fkip.blogspot.com/2012/11/pengertian-aktiva-aset-menurut-para-ahli.html)

Posted on 06.46 by Unknown

No comments